Jangka Sorong - Bagian-Bagian, Cara Membaca: Teknik Mesin


Mengenal Jangka Sorong: Pengertian, Fungsi, Perawatan, dan Cara Menggunakan. Teknik Pemesinan

                                                   
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Hallo sahabat blogger apa kabarnya kali ini, tentunya sehat selalu kan. Bagi seorang anak teknik, khusunya teknik Pemesinan pasti udah gak asing lagi sama yang namanya Jangka Sorong. Karena mengingat memang Jangka Sorong merupakan salah satu alat ukur yang harus ada ketika seorang mekanik pemesinan sedang mengerjakan suatu job, baik itu Turning (bubut), Milling (frais) dan juga CNC (Milling/ Turning). Selain itu Jangka Sorong tidak hanya digunakan untuk industry Pemesinan saja, tapi juga di industry lain, seperti di bidang Matematika, Otomotif, dan yang lainnya.

Jangka Sorong atau Mistar Ingsut atau Vernier Caliper bagi seorang anak teknik Pemesinan merupakan hal yang wajib dipelajari, mulai dari cara menggunakan, cara membaca, mengetahui bagian bagian dari jangka sorong beserta fungsi masing – masing, dan juga perawatannya harus juga bisa dikuasai oleh anak teknik Pemesinan. Biasanya ilmu dasar ini akan diberikan oleh guru kepada siswanya ketika masih duduk dikelas 10, dan ketika kelas 11 siswa diharapkan sudah paham semua tentang Jangka Sorong.

Tapi terkadang ada juga teman teman penulis yang belum bisa menggunakan jangka sorong secara benar, dan ada juga yang sudah bisa menggunakan tapi untuk perawatan tidak dijaganya, sehingga membuat jangka sorong cepat rusak, dan ketika jangka sorong rusak maka dampaknya adalah ke ukuran benda kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan atau toleransi yang telah diberikan.

Untuk itu di artikel kali ini penulis akan berbagi ke sobat sekalian tentang cara membaca jangka sorong, bagian – bagian jangka sorong, fungsi jangka sorong, dan juga perawatan jangka sorong. Artikel ini tidak dikhususkan untuk anak teknik Pemesinan saja, tapi juga untuk semua orang yang ingin menambah ilmunya. Berikut penjelasan rinci tentang jangka sorong.



Pengertian Jangka Sorong

Jangka Sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, maupun diameter dari suatu benda dengan batasan ukuran mencapai 150 mm (15 cm) dalam suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik (±0,05 mm). Hasil pengukuran dari ketiga fungsi alat tersebut dibaca dengan cara yang sama. Jangka sorong tidak hanya untuk mengukur dalam satuan mm (mili meter) tapi juga untuk inchi. Alat ini dipakai secara luas pada berbagai bidang industri engineering (mesin), mulai dari proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga pengecekan akhir produk. Alat ini dipakai luas karena memiliki tingkat akurasi dan presisi yang cukup tinggi, mudah digunakan, mudah dibawa-bawa, dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Karena alasan inilah jangka sorong lebih disukai engineer dibandingkan alat ukur konvensional seperti penggaris. Untuk merek jangka sorong yang paling baik didunia saat ini adalah merek Mitutoyo, jangka sorong merek Mitutoyo banyak dipakai di perusahaan besar manufaktur dibandingkan merek lain, alasannya karena memang kualitasnya yang terbaik. Jangka sorong merupakan salah satu alat yang juga harus dikuasai oleh orang teknik, alat ukur lain yang juga harus dikuasai yaitu micrometer.



Macam - Macam Jangka Sorong

Jangka sorong yang biasa digunakan oleh anak pemesinan yaitu:

1. Jangka Sorong Manual
Jangka Sorong Manual, merupakan jenis jangka sorong yang pertama kali harus dikuasai sebelum ke jangka sorong jenis lain. Jangka sorong jenis ini merupakan jangka sorong yang paling banyak digunakan di bengkel bengkel sekolah pemesinan, alasannya karena harganya lebih murah dibanding yang lain. Jangka sorong manual terbagi menjadi 3 yaitu, jangka sorong ketelitian 0.01 mm, jangka sorong ketelitian 0.02 mm, dan juga 0.05 mm.

Untuk mengetahui ketelitian jenis apa pada jangka sorong, selain dengan melihat langsung ke skala nonius kita dapat juga menghitung sendiri tentang dari mana skala nonius itu berasal. Rumusnya adalah    angka 1 adalah untuk 1 pergerakan full dari skala nonius yang berjumlah 1 mm. Jadi kalau misalkan jumlah garis 20 maka rumusnya 1/20 didapatlah 0.05 mm, begitu juga 1/50 didapatlah 0.02mm, dan 1/100 didapatlah 0,01 mm.

2. Jangka Sorong Analog
Jangka Sorong Analog, merupakan jangka sorong dengan tingkat ketelitian yaitu 0.01 mm. Jangka sorong ini sama saja dengan jangka sorong manual, bedanya ada pada skala nonius. Kalau jangka sorong manual skala noniusnya ada di bawah skala utama, untuk jangka sorong analog skala nonius ada didalam analog yang berbentuk jam, dimana 1 putaran jarum besar sama dengan 1 mm. Jangka sorong jenis ini lumayan jarang dipakai kalau dibengkel sekolah penulis, bahkan tidak pernah penulis melihat ada siswa yang memakai jangka jenis ini kecuali orang yang mau diikutkan lomba dan kalau lomba selesai maka jangkanya disimpan lagi. Untuk harga jangka sorong analog harganya lebih mahal dibandingkan jangka sorong manual.

3. Jangka Sorong Digital
Jangka Sorong Digital adalah jangka nya para bengkel yang sultan, harganya yang mahal sebanding dengan keteliian yang sangat teliti. Bahkan jangka sorong digital bisa untuk menghitung sampai 3 belakang koma, contohnya 10.417 mm. Tapi sayang jangka ini tidak ada di sekolah penulis dikarenakan mungkin mahalnya harga, tapi ya untungnya penulis juga pernah mencobanya pas lomba.


Fungsi Jangka Sorong

Fungsi utama dari Jangka Sorong (Vernier Caliper) yaitu:

  1. Untuk mengukur diameter/ panjang/ tebal sisi luar dari sebuah benda (menggunakan rahang bawah).
  2. Untuk mengukur diameter/ lebar sisi dalam dari sebuah benda, misalnya diameter dalam dari sebuah cincin (menggunakan rahang atas).
  3. Untuk mengukur kedalaman/ ketinggian dari sebuah benda (menggunakan tangkai ukur).


Prinsip Cara Kerja Jangka Sorong

1. Jangka Sorong ketelitian 0.01 mm
Prinsip dari jangka sorong ketelitian 0.01 mm yaitu setiap satu garis bernilai 0.01 mm, jumlah garis pada skala nonius jangka sorong ketelitian 0.01 mm berjumlah 100 garis. 

2. Jangka Sorong ketelitian 0.02 mm
Prinsip dari jangka sorong ketelitian 0.02 mm yaitu setiap satu garis bernilai 0.02 mm sehingga untuk jangka ini angka dibelakang koma tidak akan bernilai bilangan ganjil. Jumlah garis pada skala nonius jangka sorong ketelitian 0.02 mm berjumlah 50 garis. 

3. Jangka Sorong ketelitian 0.05 mm
Prinsip dari jangka sorong ketelitian 0.05 mm yaitu setiap satu garis bernilai 0.05 mm artinya setiap garisnya kelipatan dari 5, sehingga untuk jangka ini angka dibelakang koma tidak akan bernilai bilangan ganjil. Jumlah garis pada skala nonius jangka sorong ketelitian 0.02 mm berjumlah 20 garis. 

4. Jangka Sorong Analog
Untuk Jangka Sorong analog ketelitian 0.01 mm, prinsipnya sama saja dengan jangka sorong manual ketelitian 0.01 mm yaitu setiap satu garis bernilai 0.01 dengan jumlah garis didalam analog 100 garis. Setiap satu putaran full jarum pada analog akan bernilai 1 mm.

5. Jangka Sorong Digital
Prinsip kerja dari jangka sorong digital yaitu menggerakkan rahang dengan alat bantu geser, kemudian menekan tombol zero set, lalu lakukan proses pengukuran. Dan untuk hasil akan ditampilkan di layar digital.


Kelebihan dan Kekurangan Dari Jangka Sorong

Adapun kelebihan dari jangka sorong diantaranya:

  • Memliki kecermatan pembacaan yang bagus dengan kecermatan pembacaannya berkisar 0.05-0.01 mm.
  • Dapat mengukur diameter sisi luar dengan cara dijapit.
  • Dapat mengukur diameter sisi dalam dengan cara di ulur.
  • Dapat mengukur kedalaman.

Adapun kekurangan dari jangka sorong diantaranya:

  • Tidak bisa mengukur benda yang besar.
  • Bisa terjadi pemuaian pada alat yang dapat menyebabkan pergeseran titik 0.
  • Karena jangka sorong berkontak langsung dengan benda kerja, memungkinkannya untuk terjadi goresan disalah satu rahang (tetap/ geser) sehingga dapat membuat ketidakakuran pada kedua rahang tersebut.


Bagian - Bagian Jangka Sorong

Jangka sorong terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Jangka Sorong - Bagian-Bagian, Cara Membaca: Teknik Mesin

Keterangan:
Rahang bawah: berfungsi untuk mengukur diameter/ panjang/ tebal sisi luar dari sebuah benda, misalnya untuk mengukur diameter spidol.
Rahang atas: berfungsi untuk mengukur diameter/ lebar sisi dalam dari sebuah benda, misalnya untuk mengukur diameter dalam spidol.
Tangkai ukur: berfungsi untuk mengukur kedalaman atau ketinggian dari sebuah benda, misalnya untuk mengukur kedalaman spidol.
Pengunci: berfungsi untuk mengunci rahang geser pada jangka sorong, hal ini biasanya dilakukan ketika jangka sorong dikirim dari tempat yang jauh.
Alat bantu geser: berfungsi untuk memudahkan kita dalam menggerakkan rahang geser pada jangka sorong.
Skala utama inch: berfungsi untuk memberikan nilai pengukuran utama  dalam bentuk inchi.
Skala utama mm: berfungsi untuk memberikan nilai pengukuran utama dalam bentuk mm.
Skala nonius inch: berfungsi untuk memberikan nilai pengukuran fraksi dalam bentuk inchi.
Skala nonius mm: berfungsi untuk memberikan nilai keterangan angka koma setelah skala utama.


Perawatan Jangka Sorong

1. Simpan jangka sorong pada suhu yang stabil seperti suhu pada kamar biasa (memungkinkan jangka sorong untuk tidak memuai atau menyusut).

2. Letakkan jangka sorong pada tempatnya ketika selesai digunakan (memungkinkan jangka sorong untuk tidak terbentur atau tergores ).

3. Beri pelumas ketika selesai digunakan lalu lap dengan majun yang bersih dan kering.

4. Saat membaca jangka untuk diameter dalam ataupun luar usahakan baca di tempat jadi tidak usah dikunci dengan pengunci, tujuannya adalah jika kita mengunci benda yang kita ukur lalu kita tarik jangka sorong keluar dari benda kerja maka dapat terjadi pergeseran ukuran ataupun lecet terhadap kedua rahang.


Kalibrasi Jangka Sorong

Kalibrasi yaitu mengecek apakah titik 0 pada skala utama sejajar dengan titik 0 pada skala nonius, caranya yaitu dengan menggerakkan rahang geser ke arah rahang tetap. Jika kedua titik sejajar maka jangka siap digunakan, jika tidak sobat bisa melapor ke guru atau toolman agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.


Langkah - Langkah Menggunakan Jangka Sorong

1. Jangka Sorong Manual
Langkah menggunakan Jangka sorong manual yaitu proses pengkalibrasian baru kemudian membuka rahang geser dan menjepit benda kerja, kemudian menjumlahkan hasil pengukuran dengan membaca skala utama terlebih dahulu baru skala nonius.

2. Jangka Sorong Analog
Langkah menggunakan Jangka Sorong analog yaitu pengkalibrasian dengan cara menggeser rahang geser kekiri sampai ke titik 0, baru kemudian mengendurkan skrup yang ada pada analog, setelah dikendurkan putar analog sampai jarum menunjuk tepat kearah 0. Setelah itu gunakan jangka sorong seperti biasa.
Jangka Sorong - Bagian-Bagian, Cara Membaca: Teknik Mesin

3. Jangka Sorong Digital
Hidupkan jangka dengan menekan tombol on lalu tekan mm/inch sampai dilayar menunjukkan angka mm. Kemudian geser rahang ke kiri sampai ke titik 0, setelah sampai tekan zero. Dan kemudian lakukan pengukuran seperti biasa.
Jangka Sorong - Bagian-Bagian, Cara Membaca: Teknik Mesin



Cara Menggunakan Jangka Sorong

a. Cara menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter luar suatu benda:

  1. Jika jangka sorong dikunci maka putar pengunci dengan berlawanan arah jarum jam untuk membuka pengunci.
  2. Geser rahang geser sampai kira kira melebihi sedikit dari ukuran benda yang akan diukur.
  3. Ambil benda yang akan diukur lalu letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang, tapi jika benda yang diukur tidak bisa berpindah tempat maka jangka sorong yang mendekati benda kerja.
  4. Geser rahang geser ke kiri sampai menjepit benda kerja dengan kedua rahang sejajar/ tidak miring (usahakan untuk tidak dikunci)
  5. Baca ditempat hasil pengukuran dan catat bila perlu.
cara menggunakan jangka sorong rahang bawah

b. Cara menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter dalam suatu benda

  1. Jika jangka sorong dikunci maka putar pengunci dengan berlawanan arah jarum jam untuk membuka pengunci.
  2. Geser rahang geser sedikit saja.
  3. Ambil benda yang akan diukur, misalnya cincin, lalu masukkan rahang atas kedalam cincin kemudian geser rahang ke kanan sampai kedua sensor rahang atas menyentuh sisi cincin dengan rata/ tidak miring.
  4. Baca ditempat hasil pengukuran dan catat bila perlu.
cara menggunakan jangka sorong rahang bawah

c. Cara menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur kedalaman suatu benda

  1. Jika jangka sorong dikunci maka putar pengunci dengan berlawanan arah jarum jam untuk membuka pengunci.
  2. Letakkan benda yang akan diukur di meja perata/ di meja biasa.
  3. Putar jangka ke posisi tegak, lalu tarik kebawah rahang geser seperlunya menggunakan alat bantu geser.
  4. Tahan benda yang diukur menggunakan tangan kiri, dan jari jempol kanan menurunkan rahang geser bawah sampai ujung tangkai sejajar dengan dasar benda yang diukur (kalau mau dikunci skrupnya boleh).
  5. Baca dan catat hasil pengukuran.
cara menggunakan jangka sorong tangkai ukur


Cara Membaca Jangka Sorong

1. Jangka Sorong 0.01 mm
Mula-mula perhatikan dimana letak titik 0 pada skala nonius, lalu lihat pada skala utama diangka berapa titik 0 nonius berada. Misalkan titik 0 nonius berada diangka 10, maka skala utamanya adalah 10 mm. Lalu perhatikan lagi skala nonius, garis ke berapa yang paling sejajar dengan skala utama, misalkan garis yang paling sejajar adalah 5 garis setelah angka 1, maka  15, maka sobat tinggal menyimpan angka 1 menjadi 0.1 dan untuk garis ke 5, karena ketelitian yang dipakai adalah 0.01 kalikan saja dengan urutan keberapa garis itu sejajar, jadi 5 * 0,01 adalah 0.05. Maka skala nonisunya adalah 0.10 + 0.05 = 0.15 mm. Lalu untuk hasil jumlahkan skala utama + skala nonius untuk contoh yang penulis berikan didapatlah jumlah pengukuran yaitu 10.15 mm.


cara membaca jangka sorong ketelitian 0.01 mm

2. Jangka Sorong 0.02 mm
Mula-mula perhatikan dimana letak titik 0 pada skala nonius, lalu lihat pada skala utama diangka berapa titik 0 nonius berada. Misalkan titik 0 nonius berada diangka 40, maka skala utamanya adalah 40 mm. Lalu perhatikan skala nonius, garis mana yang paling sejajar dengan skala utama, misalkan garis yang paling sejajar adalah 3 garis setelah angka 6, maka sobat tinggal menyimpan angka 6 menjadi 0.60 dan untuk garis 3, karena ketelitian yang dipakai adalah 0.02 kalikan saja dengan urutan keberapa garis itu sejajar, jadi 3 * 0,02 adalah 0.06. Maka skala nonisunya adalah 0.60 + 0.06 = 0.66 mm. Lalu untuk hasil jumlahkan skala utama + skala nonius untuk contoh yang penulis berikan didapatlah jumlah pengukuran yaitu 40.66 mm.

cara membaca jangka sorong ketelitan 0,02 mm

3. Jangka Sorong 0.05 mm
Mula-mula perhatikan dimana letak titik 0 pada skala nonius, lalu lihat pada skala utama diangka berapa titik 0 nonius berada. Misalkan titik 0 nonius berada 1 garis setelah angka 10 maka skala utamanya adalah 101 mm. Lalu perhatikan skala nonius, garis mana yang paling sejajar dengan skala utama, misalkan garis yang paling sejajar adalah 1 garis setelah angka 1, maka sobat tinggal menyimpan angka 1 menjadi 0.10 dan untuk garis 1, karena ketelitian yang dipakai adalah 0.05 kalikan saja dengan urutan keberapa garis itu sejajar, jadi 1 * 0,05 adalah 0.05. Maka skala nonisunya adalah 0.10 + 0.05 = 0.15 mm. Lalu untuk hasil jumlahkan skala utama + skala nonius untuk contoh yang penulis berikan didapatlah jumlah pengukuran yaitu 101.15 mm.

cara membaca jangka sorong ketelitian 0.05 mm

Saat melakukan pengukuran lihat dulu dimana kira-kira letak angka 0 nonius, jadi misalkan letaknya dibawah 50 persen atau tidak sampai pada tengah tengah dari salah satu garis skala utama maka sobat tidak perlu untuk melihat skala nonius 50-100 cukup lihat saja 0-50. Begitu juga sebaliknya, jika titik 0 berada diatas 50 persen atau melebihi tengah tengah dari suatu garis di skala utama, maka kita cukup melihat diskala nonius pada angka 50-100 saja.

4. Jangka Sorong Analog
Mula-mula perhatikan angka berapa yang berhimpit atau yang terlihat dibagian paling ujung wadah analog, misalkan angka yang kelihatan adalah 52 maka skala utamanya adalah 52 mm. Dan untuk skala nonius lihat pada jarum menunjukkan angka berapa misalkan 98, maka skala noniusnya adalah 0.98 mm, lalu jumlahkan maka didapatlah 52.98 mm.

Jika di skala nonius belum mencapai angka selanjutnya dan masih range 90-an tapi di analog skala nonius sudah menunjukkan keangka 1, maka sebaiknya kalibrasi lagi.


Penutup

Meski uraian dari jangka sorong yang penulis tuliskan cukup panjang tapi mempelajari jangka sorong tidak terlalu sulit, tapi jangan juga dianggap remeh. Sebagai ya katakanlah anak teknik mempelajari jangka sorong adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan, ya gimana mau masuk ke mesin ngukur aja belum bisa. Selain yang dipelajari dalam jangka sorong tidak hanya soal mengukur tetapi juga disiplin mengukur, mulai dari persiapan, kalibrasi, ketenangan, ketepatan, ketelitian, dan juga penempatan jangka sorong ketika selesai digunakan apakah langsung dimasukkan ke kotak atau apakah dibersihkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke kotak lagi. Selain itu seorang mekanik juga harus bisa dalam hal merawat jangka sorong, mulai dari penempatan pada suhu ruangan yang stabil (bahkan sebenarnya harus diletakkan diruangan ber-AC), pemberian pelumas, pengecekan jika rusak, dan juga pemakaian yang tidak asal asal. So, bagi yang belum tau ataupun yang sudah tau terus belajar aja.

Untuk sobat yang merasa kurang jelas bisa komentar dibawah, ataupun kirim email ke saya.

Oke sobat itulah artikel tentang jangka sorong, selanjutnya bagi yang juga ingin belajar membaca inchi silakan klik ini karena memang pada pembacaan jangka sorong kita tidak boleh hanya menguasai satuan mm tetapi juga harus belajar inchi. Terimah kasih telah berkunjung dan semoga berhasil.

Akhir kata.
Wassalam.
Jangka Sorong - Bagian-Bagian, Cara Membaca: Teknik Mesin Jangka Sorong - Bagian-Bagian, Cara Membaca: Teknik Mesin Reviewed by sihat jok on April 03, 2020 Rating: 5

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mantap

Anonim mengatakan...

Terimah kasih

Diberdayakan oleh Blogger.